Rabu, 10 Juni 2009

Dunia Lain





Terpikirkan bagaimana begitu banyak orang Indonesia yang mengidam-idamkan untuk tinggal di Negara-Negara Kaya, seperti Switzerland, Swedia atau yang lainnya.

Dulu, pernah sih membayangkan begitu bahagianya tinggal dinegara-negara tersebut. Kalau sakit dibayar perusahaan Asuransi, Sekolah gratis, lapangan kerja memadahi, apartemen dan rumah bersih dan mewah, mau makan gampang, mau nabung bisa juga.

Waktu pertama tiba di Switzerland/Swiss, aku kagum... rumah-rumah tertata dengan rapi dipinggir jalan. Pemandangannya unik, bangunan tua yang terpelihara dengan baik, Kotanya bersih dan tertata. Mobil-mobil mewah berseliweran kesana kemari.

Seiring waktu, Aku mulai mempelajari situasi tersebut. Karena keberadaanku disana bisa jadi kesempatan yang tidak semua orang bisa mendapatkannya.

Tiba di apartemen suamiku yang letaknya di area orang-orang Yahudi Ortodox.
Membuka pintu apartemen seluas 67m2, apartemennya tua... tapi barang-barang didalamnya semuanya baru, suamiku menaruh beberapa bunga mawar untuk mempercantik ruangan, "wow, ternyata suamiku punya Nilai seni yang tinggi". Sofa yang nyaman, Dapur yang modern, Lukisan abstrak yang aku gak tau artinya terpampang didinding, Lemari-lemari indah dan Kamar tidur yang mahal.

Aku tak pernah menanyakan dimana suamiku membeli barang-barang seperti itu, sampai pada suatu saat dia bilang bahwa barang-barang tersebut dikasih keluarga teman dia. Yang kakaknya BUNUH DIRI!! karena keluarga selalu punya feeling yang ngeri ketika ingat barang-barang yang semuanya masih baru itu, maka mereka dengan Bahagia memberikannya ke Suamiku. Waktu dengar itu aku kaget... sengaja suami tidak memberitahukannya karena dia tau betul aku rada penakut, dan baru kasih tau waktu kita mau balik ke Indonesia. :D

Di lingkungan tersebut, aku jadi tahu tentang siapa sih orang Yahudi itu... tapi Yahudi Ortodox memang beda. Yang Cowok punya Janggut, trus mereka memanjangkan rambut yang deket dengan telinga "Katanya sih... nanti almasih akan mengangkat mereka dari neraka dengan menarik mereka lewat rambut itu". Mereka selalu pakai Jas hitam dan pakai Topi warna hitam. kalau yang wanita... mereka selalu pakai Rok dan pakai Wig.
Truzzzz... Mereka cuman mandi seminggu sekali. Hari Sabtu!! Sabath Day. hahahah
Kalau ditempat cuci diruang bawah tanah, sehabis dipakai orang yahudi... aku jadi Tau. Karena baunya jadi tidak karuan. Mereka mandi seminggu sekali, Tapi tiap hari pakai Parfum yang Mahal. Ya Bulgarilah, Benneton, Armani atau Kenzo untuk menutupi bau badan mereka.

Salah satu dari mereka pernah tanya ke suamiku, "Kenapa Kamu Pelihara Jenggot?" dijawab suamiku "Ini kan sunnah dari Rasulullullaah the last prophet, dan sunnah dari para Nabi". Truz dia bilang "Kamu akan jadi orang hebat" hahhaha

Namun, yang paling miris adalah para keluarga Muslim disana, dimana anak-anak mereka sudah tidak lagi mengenal Islam. Bahkan aku ketemu sama Muslimah yang besar di Swedia dan kini tinggal di Swiss... gak tau apa-apa ttg Islam. beruntung aja dia masih ingat dengan bacaan Basmalah! Iya cuman bacaan itu saja yang menjadi modal dia kalau dia itu Muslimah. Baca syahadat dlm bahasa Arab aja masih salah-salah. Dia dan suaminya yg kebetulan dari etnis Albania (etnis sama dengan suamiku) punya toko parket 50 meter dari apartmen kami. kita kenalan... trus dia jadi sering maen ke apartemenku. Jadilah diskusi-diskusi ttg Islam. sebenarnya dia itu sangat Pintar!! Lulusan dari jurusan psikologi salah satu Univ di Swedia.

Hingga suatu hari aku mengajak di untuk Sholat Jumat! Pertamanya sih gak mau... alasannya gak bisa sholat. aku janji akan bantu dia nanti. Ok dia setuju.
Jumat itu kebetulan yang ngisi Khutbahnya adalah Ustadz Salafy. Jadi aku semangat sekali, Aku kasih dia baju abaya untuk mengganti baju-baju dia yang super Minim... trus aku tanya mau pake kerudung gak. Dia jawab "Ok" hahahaha

Dia jadi berubah 100%. Tambah Anggun dan Canteek. Masya Allah.

100 Meter mendekati masjid, dia agak gugup! (maklum baru pertama ke Masjid). Dia minta ijin untuk merokok dulu... menenangin pikiran. Aku bilang Jangan... masak udah cantik cantik pakai abaya dan jilbab mau merokok (Maaf aku belum bisa bilang kalau ngerokok itu haram... lawong dawah untuk Tauhid aja masih dalam tahap awal). Dia gak bisa nahan... akhirnya ngerokok juga, Bukan satu batang tapi dua batang!! Ya Allaah.

Ok, akhirnya aku paksa dia untuk terus jalan, karena khutbahnya udah mau mulai.
"Oh God... forgive me... forgive me..." di Jalan dia selalu bilang gitu.

Ok. Sudah sampai di Masjid. Trus aku ngambil air wudhu, aku ajarin dia cara berwudhu juga. (dia Ngusap air ke mukanya dikit banget, takut ngerusak make upnya) hahahha

Trus waktu sholat dia celingak celinguk, ngikutin gerakan Sholatku. Temen-temenku pada heran, ya aku jelasin kalau dia itu begini... begini....

Orang Muslim seperti dia dinegara Non Islam mungkin ada puluhan ribu. yang gak tau apa-apa tentang Islam.

Jadi, Kalau ada Orang Islam yang punya cita-cita setinggi langit untuk tinggal di negara-negara tersebut. adalah Hal yang aneh.

Masjidnya Jauh. jadi Impossible bisa sholat 5 waktu di Masjid.
Mau makan yang Halal agak susah.
Lingkungannya ngeri, Drugs, alcohol and freesex dimana-mana.

Bagaimana dengan Indonesia??
Alhamdulillaah, kita hidup dan dibesarkan dinegara Indoensia.
dimana Pemerintah memberi kebebasan umat Islam untuk menjalankan Ibadahnya.
Masjid-masjid bertebaran dimana-mana, Buku buku Islam mudah di dapat, Makanan Halal mudah.

Memang sih dari sisi ekonomi yang membuat kita tersiksa... I can feel that Very well.
Tapi, kita harus tetap Ikhtiar dan Percaya akan pertolongan Allah.

Nothing is Impossible, Insya Allah Indonesia suatu saat nanti... bisa menjadi Negara Islam Maju yang mengikuti Syariah Islam sesuai dengan jalan Salafus Shalih.

Dari pada di negara-negara Non Islam ituh.... kalau hidup disanaa... ngerasa kalau kita itu hidup di Dunia Lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar